Selasa, 25 Maret 2008

Ketika Pakan Berbaur Dengan Jamur

Ngomongin mengenai jamur pada pakan unggas, kita diingatkan pada aspergilosis penyakit pernafasan yang disebabkan oleh jamur dan tersifat oleh adanya gangguan pernafasan yang berat. ternyata persoalan menjadi lebih ruwet dibanding esensi dan subtansi.

Menurut pakar kesehatan unggas Prof Drh Charles Rangga Tabu MSc Ph D Dekan Fakultas Kedokteran Hewan UGM Yogyakarta bahwa pada unggas termasuk ayam istilah aspergilois menunjukan adanya infeksi Aspergillus sp pada saluran pernafasan yang disebut mikosis. Disamping itu beberapa jenis jamur dapat juga tumbuh pada pakan lainnya yang dapat menghasilkan toksin yakni mikotoksin

Mikotoksin merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh spesies kapang tertentu selam pertumbuhannya pada bahan pangan maupun pakan. Sampai saat ini telah dikenal 300 jenis mikotoksin, lima diantaranya sangat berpotensi menyebabkan penyakit baik pada manusia maupun hewan, yaitu aflatoksin, okratoksin A, zearalenon, trikotesena, dan fumonisin (fox dan Cameron, 1989).

Selain itu, tolsisitas ini juga ditentukan oleh : (1) dosis atau jumlah mikotoksin yang dikonsumsi; (2) rute pemaparan dan lamya pemaparan; (3) spesies; (4) Umur; (5) jenis kelamin;(6) status fisiologis, kesehatan dan gzi. Lalu mengapa harus diwaspadai?
Secara klinis, masa inkubasi aspergilosis berkisar 4-10 hari dan proses penyakit dapat berlangsung sekitar dua sampai beberapa minggu, dengan dua bentuk serangan, yakni akut dan kronis. Kedua bentuk serangan ini yang membedakan adalah tingkat kematian, dimana pada serangan akut tingkat kematian bisa mencapai 50% sedangkan pada serangan kronis kematian ayam berkisar di bawah 5%.

Meskipun demikian serangan jamur ini juga harus diwaspadai, karena ayam yang terserang memperlihatkan pertumbuhan yang tdak seragam, sehingga pada ayam pedaging berat akhir sudah jelas tidak akan tercapai. Serangan jamur aspergilus sp berawal dari organ pernafasan, sehingga ayam terserang akan suluit bernafas atau dyspnoea

Kemudian gejala lain yang dapat diamati adalah ayam terpapar mikotoksin bernafas dengan mulut dengan leher yang dijulurkan keatas, meningkatnya frekwensi pernafasan, anoreksia, mengantuk dan pada kondisi tertrentu terlihat adanya paralisa (kelumpuhan)
Ayam yang terpapar mikotoksin juga dsapat mempertunjukan gejala seperti easiasi, sianosis(kebiruan pada kulit di daerah kepala dan jengger) dan dapat berlanjut dengan kematian. Lalu apa yang harus dilakukan ?

Mulakanlah sesuatu dengan prilaku hidup disiplin, artinya disiplin untuk semua baik yang berhubungan dengan manajemen kandang, ayamnya maupun untuk anak kandang yang intensitasnya lebih tinggi di dalam dan diluar lingkungan kandang
Menurut Drh Iwan Sahrial Msi mengingatkan bahwa sebagai organisme hidup, jamur peka dengan preparat sulfur- mengapa? Menurut Iwan sulfur dapat merusak sintesa membrane sel jamur, dimana sel jamur dengan cairan luar sel tidak seimbang, kemudian cairan ekstraseluler masuk ke intraseluler jamur, terjadi iritasi, hal ini menyebabkan tidak terjadinya pertumbuhan jamur-jamur baru pada inangnya

Berdasarkan ini, Nah, untuk alternatif pencegahan bisa mengggunakan selfur baik yang telah dimixsing dengan bahan pakan atau selfur yang introdukdikan ke dalam air minum. Disamping itu juga perlu menjaga kelembaban optimal baik terutama dalam lingkungan kandang dan tempatkan pakan pada tempat yang kering, hal ini terkait bahwa sumber pertumbuhan jamur bisa pada alas kandang dan pakan dengan kelembaban yang tinggi.(sumber, majalah Infovet edisi Maret 2008)

Tidak ada komentar: