Selasa, 25 Maret 2008

Perubahan D3 menuju kualitas terbaik (part 1)

Fapet Unsoed – husbandry. Dari sisi merosotnya jumlah siswa yang tertampung di D3 PTUP tiap tahun menurun terlihat akan adanya perubahan jenis nama dan kurikulum yang baru. Teknik dan bisnis peternakan, nama baru yang akan digunakan pada 2011. Pergantian nama bertujuan untuk lebih meningkatkan pada jenis lulusan berkualitas dan menguasai segala jenis teknik maupun bisnis peternakan tersebut.

“Kurikulum yang baru akan lebih membuat mahasiswa maupun lulusan D3 lebih mumpuni dan ampuh,“ papar Ir. Dzoeharso BPW, Kaprodi D3 saat ditemui di kantornya, Sabtu (22/03).
D3 PTUP Fakultas Peternakn UNSOED merupakan satu-satunya jenjang pendidikan D3 peternakan di Indonesia yang masih ada. Dengan dasar itulah sekolah ini tetap dipertahankan. “D3 tetap akan dipertahankan sampai ijin operasional masih berlaku sampai 2011. Setelah itu baru akan ada peninjauan jenis kurikulum maupun nama jurusan baru yang lebih berkualitas,” paparnya. Sesuai dengan ijin operasionsal pada tahun 1982 yang diterbitkan oleh DIKTI dangan No.048 /DJ /kept /1982 disebutkan bahwa untuk melakukan kegitan pendidikan dengan nama PTUP (Produksi Ternak Unggas dan Perah).

Disinggung tentang akan adanya pembubaran D3, lebih lanjut Ir. Dzoeharso BPW menyatakan jika masalah tersebut masih dalam kajian dari Pihak Pimpinan Fakultas peternakan. Pembubaran tidak akan terjadi, namun hanya akan ada perubahan nama.

Akan terjadi pembubaran bila setiap tahun jumlah mahasiswa turun Jika ini terjadi maka selanjutnya akan kajian dari pihak Dikti, apakah ada pembubaran atau tidak “ tambahnya. Aktivitas perkuliahan di D3 akan berlangsung seperti biasa. Hal yang terpenting adalah adanya ijin operasional dan tidak ada pemberitahuan untuk berhenti operasi dari Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti).

Pengembangan diperlukan untuk memenuhi pencapaian dan perkembangan tentang tenaga kerja di luar dunia pendidikan yang memenuhi kualiatas standar. Apapun jenis kurikulum pastilah mengacu pada ketentuan yang berlaku maupun standar kerja nasional,. “Semua jenis kurikulum pastilah akan mengacu pada dunia luar dan keinginan pasar,“ ucap Dahlia (bukan nama sebenarnya). Mahasisawa D3 ini lebih mengutamakan adanya pembenahan menuju kearah yang baik dan menunjang dari segi mahasiswa. (Steven_194/Hus)

Tidak ada komentar: