Selasa, 25 Maret 2008

Tajuk

Perubahan kurikulum baru untuk Fapet Unsoed kembali digulirkan dan berlaku untuk angkatan 2008. Mengapa perubahan kurikulum terjadi? Apa yang mendasari suatu kurikulum perlu direvisi sehingga mengalami perubahan? Pada dasarnya kurikulum memang perlu direvisi terus menerus untuk mendapatkan sebuah kurikulum yang relevan. Namun apakah revisi tersebut harus berdasarkan pertimbangan kompetensi semata? Kompetensi-kompetensi seperti apakah yang akan diterapkan di sistem pendidikan di Fapet Unsoed? Yang pasti kompetensi-kompetensi tersebut diharapkan mampu merubah kurikulum di Fapet ke arah yang lebih baik, baik untuk mahasiswa maupun lulusan Fapet. Lalu bagaimana dengan pertimbangan yang lain seperti permintaan dari pasar akan lulusan peternakan yang berkualitas dan mumpuni di bidangnya? Sayangnya kurikulum 2008 yang akan diterapkan belum memenuhi untuk hal tersebut dengan alasan untuk mengatur sistem pendidikan di perguruan tinggi dibutuhkan kompetensi yang menyangkut berbagai hal seperti sarana, kurikulum, fasilitas, dsb. Lalu bagaimana dengan lulusan peternakan jika tidak mempertimbangkan keinginan pasar. Bisa jadi nantinya fakultas akan ”asal” mencetak sarjana peternakan. Padahal banyak kalangan industri peternakan membutuhkan sarjana peternakan yang benar-benar ahli di bidangnya. Karena fakta di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan sarjana peternakan sangat minim baik dalam hal pengetahuan teknis maupun manajerial. Tentunya hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi Fapet Unsoed untuk menggodok sistem pendidikan peternakan yang sesuai dengan pangsa pasar, tidak berorientasi pada produksi semata.

Tidak ada komentar: